ads-unit

Senangnya jadi babu

0


Jadi pembantu? wah pekerjaan rendahan. Tak bisa dibanggakan. Hina, rendah, dan penuh cacian. Begitu kata orang-orang.

Terlebih jika menilik keadaan TKI di luar negeri. Mendengar beberapa mereka dicaci, diperlakukan di luar batas kemampuan, bahkan ada pula yang diperkosa.

Di negeri ini pun ada. Para bos yang seenaknya dengan bawahannya. Bentakan, cacian, perlakuan yang mengenaskan. Jarang pembantu bangga dengan pekerjaannya. Ya pembantu. Tak bangga dan merana!
Ini buktinya..

 Seorang pembantu rumah tangga asal Grobogan, Jawa Tengah, mengalami patah tulang leher dan hidung. Supanti, 17 tahun, mengaku dianiaya majikannya, FM dan AS, warga Jalan Tebet Barat Dalam, Jakarta Selatan

"Majikan perempuan mengancam akan membunuh keluarga saya di kampung, jika saya melaporkan penganiayaan ini," kata Supanti kepada wartawan, ketika melaporkan penganiayaan itu ke Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Sabtu malam ini.

Supanti yang diambil majikannya dari sebuah yayasan di kawasan Pancoran Mas, Depok, sudah bekerja selama tujuh bulan. Selama itu pula, dia mengaku sering dianiaya jika telat bangun pagi.

Saban hari, Supanti diwajibkan bangun pagi pukul 03.40 WIB. Tapi, kadang dia bangun kesiangan, sekitar pukul 4 atau 5 WIB. “Telat sedikit, pasti dianiaya," kata Supanti.

Biasanya, sang majikan memukuli Supanti dengan perkakas rumah seperti sapu dan gunting. Kalau tak ada pemukul, si majikan kadang menendang Supanti. Akibatnya, Supanti menderita patah tulang leher dan hidung. Wajh dan tubuhnya pun lebam-lebam.

"Hasil visum Rumah Sakit Pertamina menunjukkan keretakan di tulang leher dan patah hidung," ujar Gimano, perwakilan yayasan yang mengantar Supanti melapor ke polisi.

Tak hanya mendapat siksaan. Supanti awalnya dijanjikan upah Rp 300 ribu per bulan. Tapi, ia mengaku hanya dibayar Rp 500 ribu selama tujuh bulan bekerja.


Namun, tahukah anda. Dibalik jeritan sekian pembantu, ada seseorang yang justru bangga dengan profesi itu. Orang itu dengan sendirinya menceritakan rasa bahagianya menjadi pembantu selama 10 tahun. Ia tak pernah menerima perlakuan buruk dari majikan. Kata kotor, bentakan, pukulan, apa lagi sampai patah tulang tak pernah ia rasakan. Yang ada adalah kebanggaan. Ya. Kebanggaan menjadi pembantu.

Siapa dia?

Adalah sahabat Anas bin Malik semoga Allah meridhainya.

Siapa majikannya?

Adalah manusia terbaik alam semesta, Muhammad shallahu 'alaihi wasallam.

Simak penuturannya :
 “Ibu membawaku untuk menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ibu berkata,
"Wahai Rasulullah tidak tersisa seorangpun dari kaum Anshar baik lelaki atau perempuan melainkan telah memberikan kenangan untukmu, sementara saya tidak bisa memberikan apa-apa kecuali anakku ini.
 Karena itu ambillah dia jadikan sebagai pembantumu."

Lalu aku menjadi pembantu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam selama 10 tahun, dan selama itu beliau belum pernah memarahiku, belum pernah mencelaku dan belum pernah bermuka masam kepadaku atau memalingkan wajahnya dariku.” 

Di saat pembantu lainnya berkeluh tentang siksa yang diterima.
Sahabat anas justru bercerita dengan bangga.
Betapa bahagianya ia pernah menjadi pembantu dari manusia terbaik di muka bumi.


Bagaimana dengan anda?

Adakah pembantu anda bahagia?








  sumber :
  


About The Author

Hello, I am an web designer/developer from Melbourne, Australia. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium .