ads-unit

Salah sangka

0


Saya memiliki seorang teman di pesantren. Badannya besar dan wajahnya seperti orang dewasa. 
 Agak berjerawatan dan tegas. Orang-orang ketika melihatnya pasti mengira bahwa ia adalah seorang ustadz padahal masih kelas 1 SMA. 

Kita nggak nyangka bahwa dia itu kelahiran 98 padahal temanku yang lainnya ngira dia itu kelahiran 90 hehe.
            Suatu hari dia pergi ke puskesmas bersama bibinya.
Temanku ini pergi berdua dengan bibinya menaiki motor. Sesampainya di puskesmas. Seorang petugas melihat temanku ini yang hanya berdua bersama bibinya. Ketika mereka ingin periksa, seorang perawat bertanya kepada bibinya, 

“Maaf mbak, yang mau periksa ini mbaknya atau suaminya ya?”

Haha.. Temen saya sudah dikira beristri.
 
Saya juga pernah.

Ketika saya sholat subuh bersama adik saya di masjid. Adik saya masih bayi dan sangat menggemaskan. 
Kemudian seorang bapak menyapa, 
"Gimana kabar mas? itu anaknya ya?"

wkwk

Wah, saya masih 16 tahun sudah dibilang beranak? Apa muka saya terlihat tua?

Karena itu wahai pembaca, saya sarankan kepada anda :

- Untuk memulai basa basi, lebih baik tidak mengarah pada hal-hal yang "rawan" seperti kasus saya tadi.

-  Kalaupun harus begitu, jadikan kesalahan kita tidak menyinggung.

Contoh kita melihat bapak-bapak yang sudah berumur bersama anaknya

Kita katakan padanya, "Wah pak, itu adiknya ya?"

Maka dalam hatinya akan terbetik,

"Alhamdulillah saya masih terlihat muda."

 

 

About The Author

Hello, I am an web designer/developer from Melbourne, Australia. Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium .